^_^

Assalaamu`alaikum... ^_^








Rabu, 04 Februari 2009

Unsur-unsur Pendidikan

BAB I
PENDAHULUAN

Persoalan pendidikan dasar dan menengah di Indonesia dewasa ini sangat kompleks. Permasalahan yang besar antara lain menyangkut soal mutu pendidikan, pemerataan pendidikan dan manajemen pendidikan.
Dampak dari persoalan pendidikan di Indonesia dapat dilihat dari hasil pendidikannya berupa hasil UAN pada sekolah dasar, menengah dan atas. Terkait dengan mutu pendididkan adalah masalah mengenai kurikulum, proses pembelajaran, evaluasi, buku ajar, mutu pendidikan.
 Mutu pendidikan yang diharapkan hadir dengan baik berakibat buruk bagi peserta didik yang harus selalu mengikuti pergantian kurikulum tanpa adanya proses yang lebih baik. Sehingga semua unsur-unsur yang terkait dalam mutu pendidikan tidak berubah sepanjang kurikulum terus berkembang.
Akibat yang ditimbulkan adalah keterbelakangan ilmu pengetahuan yang diperoleh sehingga membuat proses pengembangan di Indonesia terhambat dan tidak sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan pemerintah.
Termasuk persoalan pemerataan pendidikan adalah masih banyak anak umur sekolah yang tidak dapat menikmati pendidikan formal di sekolah. Padahal program pemerintah mewajibkan setiap warga negaranya untuk melaksanakan wajib belajar 9 tahun. Ini juga disebabkan oleh persoalan manajemen yang menyangkut segala pengaturan pendidikan.
Dalam kondisi mutu pendidikan yang sedang mengalami keterpurukan, semua pihak yang berwenang dalam pengelolaan pendidikan berusaha mencari jawaban tentang suatu pertanyaan besar “factor-faktor yang menyebabkan mutu pendidikan kita mengalami penurunan“. Dari pertanyaan tersebut diharapkan dapat diperoleh masukan untuk menyusun suatu rancangan yang konprehensif untuk mengatasi masalah mutu pendidikan secara konsepsional dan operasional di Indonesia yang memiliki keterbatasan dalam bidang pemenuhan pendidikan.
 Akhirnya peranan lembaga pendidikan sebagai produsen tenaga kerja yang berkualitas dapat dipenuhi sesuai dengan tuntutan akunbilitas pendidikan. Apabila adanya keistimewaan tiap daerah untuk memperoleh pendidikan yang merata, seperti otonomi pendidikan, birokrasi dan transparansi kualitas dan pemerataan pendidikan dapat terselesai dengan baik.


BAB II
UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN

1.Kurikulum
Kurikulum merupakan suatu program pendidikan yang berisikan beberapa bahan ajar dan pengalaman belajar yang diprogramkan, direncanakan dan dirancangkan secara sistematis atas dasar norma-norma yang berlaku yang dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi tenaga kerja kependidikan (guru) dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan.
Didalam kurikulum ini kemampuan (kecerdasan dan ketrampilan), pengetahuan, dan sikap dirumuskan dalam tujuan-tujuan pendidikan. Kurikulum ini mengenal berbagai tingkatan tujuan pendidikan instutional (tujuan yang secara umum dicapai oleh keseluruhan program sekolah tersebut), tujuan kulikuler (tujuan yang pencapaiannya dibebankan kepada program suatu bidang pelajaran), dan tujuan instruksional (tujuan yang pencapaiannya dibebankan kepada suatu program pengajaran suatu bidabg pelajaran). Makin kecil suatu bidang pelajaran makin khusus suatu rumusan tujuan.
Agar maksud penyusunan rencana kegiatan belajar yan fungsional dan efektif tercapai, kurikulum ini mengharuskan setiap guru untuk menggunakan teknik penyusunan program pengajaran yang dikenal dengan PPSI (prosedur pengembangan sistem instruksional).
Selanjutnya dinyatakan bahwa “kurikulum ini menganut pendekatan yang berorientasi kepada tujuan, harus mengetahui secara jelas tujuan yang harus dicapai oleh peserta didik di dalam menyusun rencana kegiatan belajar mengajar dan membimbing peserta didik untuk melaksanakan rencana tersebut. Kurikulum ini menganut pendekatan integratif, dalam arti setiap pelajaran memiliki arti dan peranan yang menunjang tercapainya tujuan yang lebih akhir.”
Dari pernyataan diatas jelas kita lihat bahwa kurikulum 1975 menggunakan prinsip-prinsip yang sesuai dengan teknologi pendidikan pelajaran harus berorientasi pada tujuan, dan tujuan harus jelas. Kurikulum disusun berdasarkan analisis tujuan pendidikan nasional menjadi tujuan institusional dn selanjutnya tujuan kurikuler dan tujuan instruksional. Berdasarkan tujuan kurikuler dan tujuan instruksional disususlah pokok bahasan. Analisis tujuan pendidikan nasional menghasilkan secara hirarkis tujuan-tujuan yang lebih khusus sampai kepada tujuan instruksional yang masih bersifat umum (TIU).
Kurikulum di Indonesia selalu mengalami perkembangan namun pada kenyataannya kurikulum tersebut belum sepenuhny dilaksanakan, sehingga mutu ddan tujuan pendidikan yang diinginkan belum tercapai.

2. Isi Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar yang bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia. Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia merupakan suatu system pendidikan nasional yang diatur dalam Undang-Undang RI No 2 Tahun 1989. dalam UU ini telah dirumuskan tujuan pendidikan nasional sebagai suatu cita-cita bagi segenap bangsa Indonesia. Intisari dari tujuan pendidikan nasional itu adalah untuk membentuk manusia Indonesia yang “paripurna” dalam arti selaras, serasi dn seimbang dalam pengembangan jasmani dan rohani.
Dalam Undang-Undang RI No 2 Tahun 1989 BAB IX pasal 39,
 Ayat 1 disebutkan “isi kurikulum merupakan susunan bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan penyelenggaran tujuan satuan pendidikan yang bersngkutan dalam rangka upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional.”
Kemudian dalam ayat 2 disebutkan bahwa isi setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat pendidikan Pancasila, pendidikan agama, dan pendidikan kewarganegaraan.
Sedangkan dalam ayat 3 disebutkan bahwa isi kurikulum pendidikan dasar memuat sekurang-kurangnya bahan kajian dan pelajaran tentang pendidikan Pancasila, pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, bahasa Indonesia, membaca dan menulis, matematika, pengantar sains dan teknologi, ilmu bumi, sejarah nasional dan sejarah umum, kerajinan tangan dan kesenian, pendidikan jasmani dan kesehatan, menggambar, dan bahasa Inggris.
Namun pada beberapa bidang studi yang diprogramkan pemerintah yang harus dicapai tidak terealisasi dengan baik. Kebanyakan peserta didik terutama di daerah-daerah terpencil kurang mendapatkan materi atau bahan ajar yang seharusnya diberikan oleh tenaga kependidikan, akan tetapi tenga kependidikan tersebut tidak mampu memberikan bahan ajar yang telah disepakati menjadi standar oleh pemerintah.

3. Proses Pembelajaran dan Evaluasi
Proses belajar mengajar merupakan inti dari kegiatan pendidikandi sekolah. Agar tujuan pendidikan dan pengajaran berjalan dengan benar, maka perlu pengadministrasian kegiatan-kegiatan belajar mengajar yang sering disebut administrasi kurikulum. Bidang pengadministrasian ini sebenarnya merupakan pusat dari semua kegiatan di sekolah. (M.Moh Rifai 1986 hal 114)
Dalam proses belajar mengajar seorang tenaga kependidikan harus mampu membuat suatu model pembelajaran baik itu metode, teknik, pendekatan, dan strategi untuk mempelancar proses belajar mengajar.
Belajar mengajar adalah kegiatan peserta didik dengan tenaga kependidikan untuk mencapai tujuan tertentu. Diduga, semakin jelas tujuan makin besar kemungkinan ditemukan metode penyampaian yang paling serasi. Namun tidak ada pegangan yang pasti tentang cara mendapatkan metode mengajar yang tepat. Tepat tidaknya suatu metode, baru terbukti dari hasil belajar peserta didik. Bila hasil belajar tercapai, dianggap bahwa telah terjadi proses belajar yang tepat.
Evaluasi merupakan pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk menetapkan apakah dalam kenyataannya terjadi perubahan dalam diri peserta didik dan menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam pribadi peserta didik. Tujuan dari evaluasi adalah untuk memperoleh kepastian mengenai keberhasilan belajar anak didik dan memberikan masukan kepada guru mengenai yang dia lakukan dalam pembelajaran, sedangkan fungsi dari evaluasi adalah :
1. Dengan mengadakan evaluasi guru mempunyai cara untuk mengadakan seleksi terhadap peserta didiknya
2. Apabila alat yang digunakan dalam evaluasi cukup memenuhi persyaratan, maka dengan melihat hasilnya guru akan mengetahui kelemahan siswa.
3. Untuk mengetahui sejauh mana, suatu program berhasil diterapkan.
Evaluasi diperlukan untuk mengadakan perbaikan tentang baik buruknya mutu pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh tenaga kependidikan. Selajan dengan pengembangan kurikulum,tenaga kependidikan dapat memilih metode evaluasi yang akan digunakan, tetapi masih ada tenaga kependidikan yang menggunakan metode evaluasi yang tidak sesuiai dengan kurikulum yang sedang diberlakukan.

4. Kualitas Guru 
Guru adalah orang yang melaksankan pendidikan di tempat-tempat tertentu tidak mesti di lembaga pendididkan tetapi busa juga di mesjid, di surau atau mushalla, di rumah dan sebagainya.
Apabila seorang guru hanya mengetahui berbagai macam metode, mampu merencanakan dengan baik saja, memang belum menjamin kesuksesean seorang guru atau suatu tim pengajar di dalam menciptakan proses mengajar dan belajar atau proses interaksi edukatif yang baik. Salah satu faktor yang paling banyak berpengaruh adalah faktor guru itu sendiri.
Faktor-faktor yang melekat pada guru yang berpengaruh itu adalah:
1. Kepribadian
Termasuk di dalam tingkah laku, wibawa, karakter, dan lain-lain yang akan  
berpengaruh terhadap proses interaksi.
2. Penguasaan Bahan
Sukses atau tidaknya proses interaksi dengan baik akan terpengaruh juga oleh menguasai tidaknya seorang guru menguasai bahan (isi) pelajaran yang diberikan.
3. Penguasaan Kelas
Menguasai tidaknya suasana kelas dari seorang guru akan berpengaruhterhadap proses interaksi edukatif yang ada. Banyak terjadi keributan kelas, penuh ketegangan itu semua karena antara lain guru tidak menguasai kelas.
4. Cara Guru Berbicara
Cara guru berbicara atau berkomunikasi dengan murid sangat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar. Ada guru yang berbicara gugup, terlalu cepat, terlalu lemah, atau diulang-ulang. Ini semua tentu akan berpengaruh terhadap komunikasi atau proses interaksi edukatif. Dengan demikian harus diusahakan agar berbicara yang mudah dipahamai oleh peserta didik.

5. Cara Menciptakan Suasana Kelas
Suasana kelas yang baik harus diciptakan oleh guru, agar terwujud interkasi edukatif yang baik. Misalnya dalm hal menempatkan murid di tempat duduknya,mengarahkan kegiatan belajar, membantu murid, menghargai sikap dan pendapatmurid, semuanya ini harus disesuaikan dengan prinsip-prinsip individualitas.
6. Memperhatikan Prinsip Individualitas
Ini harus disadari sebab setiap murid mempunyai perbedaan kemampuan, perbedaan kecakapan, dan lain-lain. Menghadapi situasi seperti ini maka seorang guru jangan terlalu menyamakan kemampuan murid tersebut.
7. Akhirnya sebagai seorang guru yang baik, haruslah bersifat terbuka, mau bekerja sama, tanggap terhadap inovasi, serta mau dan mampu melaksanakan eksprimen-eksprimen dalam kegiatan mengajarnya.
Dewasa ini khususnya Indonesia, kualitas guru relaif rendah. Hal ini disebabkan karena penempatan penhyalah gunaan profesi yang tidak sesuai pada tempatnya. Dilihat dari kepribadian seorang tenaga kependidikan yang tidak memiliki karakter dan kewibawaan yang sesuai maka akan merdampak buruk bagi siswa dalam menunjang minat belajar peserta didik.
Menjadi guru menurut Prof. Dr. Zakiah Darajat dan kawan-kawan (1992:41) tidak sembarangan, tetapi harus memenuhi beberapa persyaratan seperti di bawah ini:
1. Takwa kepada Allah SWT
Guru, sesuai dengan tujuan ilmu pendidikan Islam, tidak mungkin mendidik anak didik agar bertakwa kepad Allah, jika ia sendiri tidak bertakwa kepada-Nya. Sebab ia adalah teladan bagi anak didik anaknya sebagaimana Rasulullah saw.menjadi teladan bagi umatnya. Sejauhmana seorang guru mampu memberi teladan yang baik bagi semua anak didiknya, sejauh itu pulalah ia diperkirakan akan berhasil mendidik mereka agar menjadi generasi penerus bangsa yang baik dan mulia.
2. Berilmu
Ijazah bukan semata-mata secarik kertas, tetapi suatu bukti, bahwa pemiliknya telah mempunyai ilmu pengetahuan dan kesanggupan tertentu yang diperlukannyauntuk suatu jabatan.
Guru pun harus mempunyai ijazah agar ia diperbolehkan mengajar. Kecuali dalam keadaan darurat , misalnya jumlah anak didik sangat meningkat, sedang jumlah guru jauh dari mencukupi, mak terpaksa menyimpang untuk sementara, yakni menerima guru yang belum berijazah. Tetapi dalam keadaaan normal ada patokan bahwa makin tinggi pendidikan guru makin baik pendidikan dan gilirannya makin tinggi pula derajat masyarakat.
3. Sehat Jasmani
Kesehatan jasmani kerap kali dijadikan salah satu syarat bagi mereka yang melamar untuk menjadi guru. Guru yang mengindap penyakit menular, umpamanya, sangat membahayakan kesehatan anak-anak. Di samping itu, guru yang berpenyakit tidak akan bergairah mengajar. Kita kenal ucapan “mens sana in corpore sano”, yang artinya dalam tubuh yang sehat terkandung jiwa yang sehat. Walaupun pepetah itu tidak benar secara keseluruhan, akan tetapi kesehatan badan sangat mempengaruhi semangat bekerja. Guru yang sakit-sakitan kerapkali terpaksa absen dan tentunya merugikan anak didik.
4. Berkelakuan Baik
Budi pekerti guru penting dalam pendidikan watak anak didik. Guru harus menjadi teladan, karena anak-anak bersifat suka meniru. Di antara tujuan pendidikan yaitu membentuk akhlak yang mulia pada diri pribadi anak didik dan ini hanya mungkin bias dilakukan jika pribadi guru berakhlak mulia pula. Guru yang tidak berakhlak mulia ridak mungkin dipercaya untuk mendidik. Yang dimaksud dengan akhlak mulia dalam ilmu pendidikan Islam adalah akhlah yang sesuai dengan ajaran Islam, seperti dicontohkan oleh pendidik utama, Nabi Muhammad saw. Di antara akhlak mulia guru tersebut adalah mencintai jabatannya sebagai guru, bersikap adil terhadap semua anak didiknya, berlaku sabar dan tenang, berwibawa, gembira bersifat manusiawi, bekerjasama dengan guru-guru lain, bekerjasama dengan masyarakat

5. Sarana Dan Prasarana Sekolah
Sarana dan prasarana merupakan suatu media berbagai jenis komponen dalamlingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar contohnya buku, film, kaset. Namun media tidak hanya meliputi media komunikasi elektronik yang kompleks akan tetapi juga mencakup alat-alat sederhana, seperti: slide, fotografi, diagram dan bagan buatan guru, objek-objek nyata serta kunjungan keluar sekolah.
Dengan hubungannya dengan penggunaan media pada waktu pengajaran berlangsung setidak-tidaknya digunakan guru pada situasi sebagai berikut:
a. Bahan pengajaran yang dijelaskan giru kurang dipahami siswa. Dalam situasi ini sangat bijaksana apabila guru menampilkan media untuk memperjelas pemahaman siswa mengenai bahan pengajaran. Misalnya menyajikan bahan dalam bentuk visual melalui gambar, grafik, bagan atau model-model yang berkenaann dengan isi bahan pengajaran.
b. Terbatasnya bahan pengajaran. Tidak semua sekolah mempunyai buku sumber, atau tidak semua bahan pengajaran dalam buku sumber. Situasi ini menurut guru untuk menyediakan sumber tersebut dalam bentuk media. Misalnya peta atau globe dapat dijadikan sumner bahan belajar bagi siswa, demikian juga model, diorama, media grafis dan lain-lain.
c. Guru tidak bergairah untuk menjelaskan bahan pengajaran melalui penuturan kata-kata (verbal) akibat terlalu lelah disebabakan telah mengajar cukup lama. Dalam situasi ini guru dapat menampilkan media sebagai sumber belajar bagi siswa. Misalnya guru menampilkan bagan atau grafik dan siswa diminta memberi analisis atau menjelaskan apa yang tersirat dari gambar atau grafik tersebut, baik secara individual maupun secara kelompok.
d. Perhatian siswa terhadap pengajaran sudah berkurang akibat kebosanan mendengarkan uraian guru. Penjelasan atau penuturan secara verbal oleh guru mengenai bahan pengajaran biasanya sering membosankan apabila cara guru menjelaskannya tidak menarik. Dalam situasi ini tampilnya media akan mempunyai makna bagi siswa dalam menumbuhkan kembali perhatian belajar para siswa.
Hampir seluruh pelosok di daerah Indonesia pengaturan sarana dan prasarana pendidikan belum tersebr merata sehingga tidak terpacunya minat belajar peserta didik.

6. Buku Ajar
Buku ajar yang dimaksud disini adalah beberapa buku panduan yang digunakan oleh tenaga kependidikan dan peserta didik, tetapi tidak tertutup kemungkinan untuk menggunakan buku ajar yang lain.
Karena keterbatasan dana dan kekurangan transparasi pendidikan dari pemerintah untuk suatu daerah yang semestinya di berikan, sehingga menyebabkan peserta didik kekurangan buku pedoman dalam proses belajar mengajar.

Pencemaran Udara

Pencemaran Udara
PENCEMARAN UDARA1
Rhafino Rieza Pahlevi, Thursina Andayani, Ayu Rahmi2

ABSTRAK
Udara adalah suatu campuran gas yang mengelilingi bumi. Di alam, udara tidak ditemukan dalam keadaan bebas polusi. Pencemaran udara ini terjadi akibat polutan yang berasal dari alam maupun kegiatan manusia. Namun, sumber utama yang menjadi penyebab terjadinya pencemaran udara adalah gas buang dari alat transportasi. Semakin banyak transportasi yang digunakan, maka semakin banyak pula gas buang yang dihasilkan sehingga terjadi pencemaran udara. Adapun sumber pencemar lainnya adalah gas yang dihasilkan dari proses pembakaran, industri, pembuangan limbah, letusan gunung merapi, dan sebagainya. Bahan pencemar udara adalah oksida nitrogen, oksida belerang, oksida karbon, substansi radioktif, panas, dan lain-lain. Sebagai dampak pencemaran udara, timbul gangguan kesehatan dan beberapa hal lainnya seperti efek rumah kaca, dan hujan asam.

Kata Kunci : Pencemaran Udara, Bahan Pencemar, Dampak Pencemaran Udara


1 Judul Makalah Mata Kuliah Kimia Lingkungan
2 Mahasiswa FKIP kimia Unsyiah Angkatan 2005



BAB I
PENDAHULUAN

Udara merupakan sumber penting dalam kehidupan setelah air. Namun, campuran gas yang terdapat pada lapisan yang mengelilingi bumi ini tidak ditemukan dalam keadaan bebas polusi di alam, dan komposisi campurannya juga tidak konstan. Itu artinya udara telah tercemar.
Pencemaran udara adalah masuk atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfer yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan makhluk hidup serta menurunkan kualitas lingkungan.
Pencemaran udara dapat terjadi dimana saja, misalnya di dalam rumah, sekolah, dan kantor. Pencemaran ini sering disebut pencemaran dalam ruangan (indoor pollution). Sementara itu pencemaran di luar ruangan (outdoor pollution) berasal dari emisi kendaraan bermotor, industri, perkapalan, dan proses alami oleh makhluk hidup.
Adapun gas-gas pencemar udara utama yaitu Karbon monoksida (CO), Nitrogen oksida (NOx), Sulfur oksida (SOx), Kloro Fluoro Karbon (CFC), Partikulat mater, Ozon (O3), & Emisi Hidrokarbon (HC).
Pada proses pernafasan, sekitar 99 % udara yang kita hirup merupakan gas oksigen dan nitrogen, selebihnya merupakan gas lain dimana menurut hasil penelitian, diantara gas-gas yang berjumlah kecil tersebut terdapat gas pencemar yang disebut sebagai polutan. Polutan ini ditimbulkan oleh gangguan fisik (panas dan radiasi), gangguan kimia (asap industri, asap kendaraan bermotor, asap pembangkit listrik,asap kebakaran hutan, asap rokok), dan gangguan biologi (timbunan gas metana pada lokasi urungan tanah, timbunan gas metana pada tempat pembuangan sampah, uap pelarut organik) yang terjadi di atmosfer. Di samping itu, pencemaran udara berhubungan dengan pencemaran atmosfer karena atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelubungi bumi hingga ketinggian ± 300 km.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pencemaran Udara
Pencemaran udara menurut Peraturan Pemerintah No.29 Tahun 1986 adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan komponen lain ke udara atau berubahnya tatanan udara oleh kegiatan manusia atau proses alam sehingga kualitas udara turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara menjadi kurang atau tidak berfungsi lagi sesuai peruntukkannya, (Achmad; 2004).
Pencemaran udara adalah suatu kondisi di mana kualitas udara menjadi rusak dan terkontaminasi oleh zat-zat, baik yang tidak berbahaya maupun yang membahayakan kesehatan tubuh manusia, (http://organisasi.org/ilmu-pengetahuan).
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti, (http://id.wikipedia.org/wiki/pencemaran udara).
Pencemaran udara adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan kualitas lingkungan.



2.2 Sumber Pencemaran Udara
Sumber pencemaran udara terbagi menjadi beberapa kelompok, diantaranya : kegiatan manusia, sumber alami, dan sumber-sumber lainnya, (http://gogreenindonesia.blogspot.com).
2.2.1 Kegiatan Manusia
Adapun yang menjadi sumber pencemaran udara diakibatkan karena kegiatan manusia, diantaranya transportasi, industri, pembakaran sampah, dan limbah.
a. Transportasi
Banyaknya alat transportasi yang digunakan akan menghasilkan gas buang dari kendaraan tersebut dalam jumlah besar. Hal ini menyebabkan terjadinya pencemaran udara.

b. Industri
Gas buang yang dihasilkan dari proses industri dapat menunjang terjadinya pencemaran udara.

c. Pembakaran
Proses pembakaran akan menghasilkan asap atau gas buang yang dapat mencemarkan udara. Selain itu, hal lainnya yang berhubungan dengan pembakaran seperti perapian, kompor, furnace, insinerator dengan berbagai jenis bahan bakar juga akan mengakibatkan udara terpolusi.

d. Limbah
Pembuangan limbah yang tidak pada tempatnya akan menimbulkan bau tak sedap sehingga dapat juga menjadi polutan pada udara.

2.2.2 Sumber Alami
Polutan udara alami adalah zat yang dihasilkan dari terjadinya letusan gunung merapi, kebakaran hutan, nitrifikasi dan denitrifikasi biologi. Selain itu, partikel-partikel padatan atau cairan berukuran kecil dapat tersebar di udara oleh letusan vulkanik, angin, atau gangguan alam lainnya.
2.2.3 Sumber-Sumber Lain
Beberapa sumber pencemar udara lainnya adalah transportasi ammonia, kebocoran tangki klor, timbulnya gas metana dari tempat pembuangan sampah, dan uap pelarut organik.
Pencemar udara juga dapat diklasifikasikan menjadi pencemar primer dan sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam smog fotokimia adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder, (http://id.wikipedia.org/wiki/pencemaran udara).
Polusi primer seperti SO2 dapat langsung mencemari udara sebagai proses alamiah atau aktivitas manusia. Polusi sekunder seperti asam sulfat terbentuk di udara melalui reaksi kimia antara polusi primer dengan komponen kimia yang sudah ada di udara, (Darmono; 2001).



2.3 Jenis-Jenis Pencemar Udara
2.3.1 Oksida Karbon
Asap kendaraan merupakan sumber utama bagi karbon monoksida di berbagai perkotaan. Data mengungkapkan bahwa 60% pencemaran udara transportasi yang berbahan bakar solar. Formasi CO merupakan fungsi dari rasio kebutuhan udara dan bahan bakar dalam proses pembakaran di dalam ruang bakar mesin diesel. Percampuran yang baik antara udara dan bahan bakar terutama yang terjadi pada mesin-mesin yang menggunakan turbocharge merupakan salah satu strategi untuk meminimalkan emisi CO, (http://io.ppi-jepang.org/article.php).
Karbon monoksida merupakan polutan yang utama. jumlahnya mencapai hampir setengah dari seluruh polutan yang ada, (Fardiaz; 1992). Karena itu, strategi penurunan kadar karbon monoksida tergantung pada pengendalian emisi seperti pengggunaan bahan katalis yang mengubah bahan karbon monoksida menjadi karbon dioksida, dan penggunaan bahan bakar yang rendah polusi bagi kendaraan bermotor.
Selain CO, oksida karbon lain seperti karbon dioksida (CO2) yang terdapat di udara dalam jumlah banyak juga akan membahayakan. Seperti CO, CO2 juga dihasilkan dari gas buang kendaraan, pemakaian bahan bakar fosil, pembakaran gas alam dan hutan, pembusukan, dahkan dari proses respirasi, (Aryulina; 2004).
2.3.2 Oksida Nitrogen
Oksida nitrogen dihasilkan dari proses pembakaran minyak tanah atau batu bara. Nitrogen yang terdapat di udara akan ikut terbakar menjadi NOx, . Oksida jenis ini terbentuk atas tiga fungsi yaitu suhu (T), waktu reaksi (t), dan konsentrasi Oksigen (O2). Kira-kira 90% dari emisi NOx adalah disebabkan oleh proses termal NOx, dan dengan penggunaan HFO (Heavy Fuel Oil), bahan bakar yang biasa digunakan di kapal, menyumbangkan emisi NOx sebesar 20-30%, (http://io.ppi-jepang.org/article.php).
2.3.3 Oksida Belerang
Emisi sulfur oksida (SOx) terbentuk dari fungsi kandungan sulfur dalam bahan bakar. Selain itu kandungan sulfur dalam pelumas juga menjadi penyebab terbentuknya SOx emisi. Struktur sulfur terbentuk pada ikatan aromatik dan alkil. Dalam proses pembakaran sulfur dioksida dan sulfur trioksida terbentuk dari reaksi:
S + O2 SO2
SO2 + 1/2 O2 SO3
Kandungan SO3 dalam SOx sangat kecil, yaitu sekitar 1-5 %. Gas ini berbau tajam dan tidak berwarna. Jika bereaksi di atmosfir akan membentuk zat asam. Badan WHO PBB menyatakan bahwa pada tahun 1987 jumlah sulfur dioksida di udara telah mencapai ambang batas yang ditetapkan oleh WHO, (http://io.ppi-jepang.org/article.php).
2.3.4 Kloro Fluoro Karbon (CFC)
Peralatan rumah tangga berupa barang elektronik tidak semuanya aman digunakan. Sebagian dari alat-alat tersebut merupakan sumber pencemar udara. Polutan yang berasal dari peralatan rumah tangga seperti lemari es, pendingin ruangan dan peralatan rumah tangga yang menggunakan penyemprotan aerosol digolongkan ke dalam jenis CFC (Kloro Fluoro Karbon), (Aryulina; 2004). Selain CFC, komponen organik volatil laiinya adalah metana (CH4), benzena (C6H6), dan kelompok bromin.
2.3.5 Suspended Particulate Matter (SPM)
Partikel debu dalam emisi gas buang terdiri dari bermacam-macam komponen. Selain berbentuk padatan, juga berbentuk cairan yang mengendap dalam partikel debu. Pada proses pembakaran, debu terbentuk dari pemecahan unsur hidrokarbon dan proses oksidasi setelahnya. Dalam debu tersebut terkandung debu ituv sendiri dan beberapa kandungan oksida logam. Dalam proses selanjutnya di atmosfer, kandungan metal dan debu tersebut membentuk partikulat. Beberapa unsur kandungan partikulat adalah karbon, SOF (Soluble Organic Fraction), debu, SO4, dan H2O, (http://io.ppi-jepang.org/article.php).
2.3.6 Oksida Fotokimia
Pembentukan ozon pada atmosfer merupakan contoh dari pencemaran udara. Selain itu, beberapa contoh oksida fotokimia yaitu; peroksil nitrat, peroksida, hidrogen peroksida, formaldehid yang terbentuk di atmosfer oleh oksigen, dan uap hidrokarbon di bawah pengaruh sinar matahari.
2.3.7 Emisi Hidrokarbon (HC)
Emisi Hidrokarbon (HC) terbentuk dari bermacam-macam sumber. Pada mesin, tidak terbakarnya bahan bakar secara sempurna, atau tidak terbakarnya minyak pelumas silinder adalah satu penyebab munculnya emisi HC. Emisi hidrokarbon pada bahan bakar HFO yang biasa digunakan pada mesin-mesin diesel besar lebih sedikit jika dibandingkan dengan mesin diesel yang berbahan bakar diesel oil (DO). Emisi ini berbentuk gas metana (CH4), (http://io.ppi-jepang.org/article.php).
Selain jenis-jenis yang telah disebutkan di atas, adapun jenis pencemar lainnya adalah panas, suara, dan substansi radioaktif, seperti radon-222, iodin-131, strontium-90, plutonium-239, dan radioisotop lainnya yang masuk ke atmosfer dalam bentuk gas maupun suspensi partikel, (Darmono; 2001).
2.4 Dampak Pencemaran Udara
Pencemaran udara dapat terjadi kapan dan dimana saja. Dengan tercemarnya udara akan memberi dampak negatif bagi kesehatan, tanaman, hujan asam, efek rumah kaca, dan kerusakan lapisan ozon.
2.4.1 Dampak pada Kesehatan
Dampak terhadap kesehatan yang disebabkan oleh pencemaran udara akan terakumulasi dari hari ke hari. Pemaparan dalam jangka waktu lama akan berakibat pada berbagai gangguan kesehatan, seperti bronchitis, emphysema, dan kanker paru-paru. Dampak kesehatan yang diakibatkan oleh pencemaran udara berbeda-beda antarindividu. Populasi yang paling rentan adalah kelompok individu berusia lanjut dan balita, (http://www.walhi.or.id/pencemaran udara).
Dampak pencemaran udara di bidang kesehatan umumnya terjadi pada sistem pernapasan. Zat pencemar yang ada di udara akan ikut terhirup saat proses respirasi. Melalui proses ini, polutan akan masuk ke dalam tubuh. Kuatnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh begantung jenisnya. Partikulat yang berukuran besar dapat tersaring pada saluran pernapasan bagian luar, sedangkan pertikulat berukuran kecil / gas dapat mencapai paru-paru. Dari sini, polutan akan terserap ke dalam darah dan tersebar keseluruh tubuh. Dampak yang sering dijumpai adalah infeksi saluran pernapasan akut, termasuk asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya, (http://id.wikipedia.org/wiki/pencemaran udara).
Di samping itu, pencemaran udara yang sangat parah akan berdampak secara langsung terhadap mata (keluar air mata, mata terasa perih), dan tenggorokan (batuk, tenggorokan sakit), (http://www.foxitsoftware.com). Pencemaran udara juga dapat mengakibatkan penurunan Intelligent Quotient (IQ) otak, terutama pada anak-anak, (http://www.sinarharapan.co.id).
2.4.2 Dampak pada Tanaman
Selain berdampak pada kesehatan manusia, pencemaran udara juga dapat berakibat buruk bagi makhluk hidup lainnya, seperti pada tanaman. Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis, (http://id.wikipedia.org/wiki/pencemaran udara).
2.4.3 Hujan Asam
Pencemaran udara dihasilkan dari berbagai sumber. Polutan yang dihasilkan tersebut melayang-layang di udara hingga terbawa angin kemana-mana. Bahan kimia seperti SO2 dan NO akan bereaksi di udara membentuk polutan seperti NO2, asam nitrat, asam sulfat dalam bentuk butiran, garam nitrat, dan garam sulfat. Bahan kimia tersebut akan jatuh ke bumi dalam bentuk hujan asam, embun asam, dan partikel asam. Zat yang berbentuk gas akan diabsorbsi oleh daun tanaman. Kombinasi deposit kering, basah, atau bentuk asam yang diserap tanaman tersebut dinamakan deposit asam, dan air yang jatuh dari udara disebut hujan asam, (Darmono; 2001).
Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 dapat bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. pH normal air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Dampak dari hujan asam ini antara lain mempengaruhi kualitas air permukaan, merusak tanaman, melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan, dan merusak material dari bangunan karena hujan asam bersifat korosif, (http://id.wikipedia.org/wiki/pencemaran udara).
Metode yang dapat digunakan untuk menanggulangi terjadinya hujan asam adalah dengan menggunakan bahan bakar yang bersulfur rendah. Hal ini tentunya akan mengurangi pembentukan emisi SO2 yang dapat menyebabkan terjadinya hujan asam.
2.4.4 Efek Rumah Kaca
Atmosfer merupakan sebuah sistem yang kompleks, dinamik, dan rapuh. Komposisi dan suhu juga mempengaruhi perubahan yang terjadi di atmosfer seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk disertai dengan kegiatan-kegiatannya, terutama dalam bidang transportasi. Beberapa pakar atmosfer dunia memprediksi akan terjadi kenaikan suhu diseluruh permukaan bumi yang dikenal dengan pemanasan global. Pemanasan global ini dapat terjadi sangat cepat disebabkan oleh peningkatan efek rumah kaca dan gas rumah kaca, (Achmad; 2004).
Efek rumah kaca merupakan gejala peningkatan suhu dipermukaan bumi yang terjadi karena meningkatnya kadar CO2 di atmosfer. Gejala ini disebut efek rumah kaca karena diumpamakan dengan fenomena yang terjadi di rumah kaca, (Aryulina; 2004).
Efek rumah kaca dapat diterangkan sebagai berikut :
Energi matahari yang masuk ke bumi mengalami:
- 25 % dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer
- 25 % diserap awan
- 45 % teradsorbsi oleh permukaan bumi
- 5 % dipantulkan kembali oleh permukaan bumi
Energi yang diadsorbsi dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi infra merah oleh awan dan permukaan bumi. Namun, sebagian besar infra merah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan, gas CO2, dan gas rumah kaca lainnya untuk dikembalikan ke permukaan bumi, (Achmad, 2004).
Efek rumah kaca disebabkan oleh adanya CO2, CFC, CH4, O3, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global, (http://id.wikipedia.org/wiki/pencemaran udara).
Dampak dari pemanasan global adalah pencairan es di kutub, perubahan iklim regional dan global, perubahan siklus hidup flora dan fauna, dan sebagainya.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghambat pemanasan global adalah penghentian emisi CFC dan halon, pengurangan penggunaan bahan bakar minyak dengan cara memberikan pajak yang tinggi terhadap minyak bumi dan menggantikan bahan alternatif pengganti lainnya serta penggunaan bahan yang lebih efisien dan irit, pengurangan penggunaan energi batu bara yang dapat menyeimbangkan polusi CO2 dengan cara mengganti batu bara dengan gas alam dalam pembanglit tenaga listik, penggunaan filter / scrubber untuk menyaring CO2 dari asap buangan pabrik ataupun pembangkit tenaga listrik yang menggunakan bahan bakar batu bara, produksi kendaraan yang irit bahan bakar ditingkatkan sehingga emisi CO2 yang terbuang juga sedikit, peningkatan penggunaan energi matahari, angin, dan panas bumi, peningkatan penggunaan gas alam sebagai pengganti minyak bumi untuk enegi dalam masa transisi, mengurangi penebangan hutan dan peningkatan penanaman pohon (reboisasi), mengurangi jumlah kelahiran melalui program Keluarga Berencana (KB).
2.4.5 Kerusakan Lapisan Ozon
Ozon adalah suatu bentuk oksigen dengan tiga atom O, yaitu O3. ozon tersebar dalam stratosfer membentuk lapisan yang tebalnya ± 35 km dengan konsentrasi yang bervariasi sesuai dengan ketinggiannya, (Achmad; 2004).
Lapisan ozon adalah lapisan gas yang menyelimuti bumi pada ketinggian ± 30 km di atas bumi. Lapisan ozon yang terdapat pada lapisan atmosfer disebut stratosfer, (Aryulina; 2004).
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon, (http://id.wikipedia.org/wiki/pencemaran udara).
Lapisan ozon yang tipis ini bila dibandingkan tebalnya dengan seluruh atmosfer bumi cukup efisien dalam menyaring semua sinar ultraviolet (matahari) yang berbahaya bagi makhluk hidup di bumi. Semakin pendek gelobang radiasi ultraviolet (UV), maka semakin besar pula bahaya yang ditimbulkan pada kehidupan, namun semakin baik ia terabsorbsi oleh lapisan ozon. Radiasi UV dengan panjang gelombang pendek dikenal sebagai UV-C, dan dapat mematikan makhluk hidup. Ultraviolet dengan panjang gelombang lebih panjang disebut UV-A, kurang berbahaya, dan hampir semuanya dapat menembus lapisan ozon, (Achmad; 2004).
Emisi kloro fluoro karbon (CFC) merupakan senyawa yang berpeluang paling besar sebagai penyebab timbulnya lubang pada lapisan ozon. Senyawa ini berupa gas biru tua yang sangat stabil, mudah disimpan karena tidak mudah terbakar, dan harganya terjangkau. Karena itu, pengunaan CFC meluas dimana-mana, seperti pada AC, lemari es, bahkan digunakan sebagai pendorong aerosol dalam kaleng atau botol penyemprot.
Kestabilan CFC yang sangat bermanfaat di bumi ini menyebabkan rusaknya lapisan ozon. Senyawa yang terdifusi ke stratosfer ini akan mengalami pemutusan ikatan kimianya oleh radiasi UV-C sehingga menghasilkan klor bebas yang sangat reaktif yang kemudian akan mengikat satu atom O dari ozon. Hal ini akan mengubah ozon menjadi molekul oksigen biasa, yaitu O2, (Achmad; 2004).
Selain CFC, senyawa lain yang juga dapat merusak lapisan ozon adalah halon. Senyawa ini sepuluh kali lebih reaktif daripada CFC. Halon biasanya digunakan sebagai bahan dalam pemadaman api (pemadam kebakaran). Adapun senyawa lain yang turut berperan dalam merusak lapisan ozon adalah karbon tetraklorida (CCl4), kloroform (CHCl3), dan nitrogen dioksida (NO2), (Achmad; 2004).
Dengan rusaknya lapisan ozon, sinar UV-B matahari yang masuk tidak terfilter sehingga mengakibatkan kerusakan pada kehidupan di bumi. Beberapa dampak yang terjadi diantaranya yaitu gangguan kesehatan pada manusia, (seperti kanker kulit dan iritasi pada mata), gangguan pada rantai makanan di laut, serta kerusakan tanaman budidaya pertanian dan perkebunan (penyakit tanaman), (Aryulina; 2004).
Penyebab utama terjadinya kerusakan lapisan ozon adalah CFC. Untuk itu perlu dilakukan pembatasan pada penggunaan senyawa tersebut, yaitu dengan cara penghentian penggunaan CFC dalam penyemprotan aerosol dan pendingin ruangan, penghentian produksi basa plastik yang menggunakan CFC atau menggantinya dengan bahan lain, mendaur ulang freon dari mobil yang berAC, penggunaan freon untuk AC yang mudah bocor harus diganti atau dihentikan, dan yang paling baik adalah menghentikan semua penggunaan CFC, halon, metil kloroform, dan karbon tetraklorida, (Darmono; 2001).


BAB III
PENUTUP

Pencemaran udara adalah masuk atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan kualitas lingkungan.
Sumber pencemaran udara dapat berasal dari kegiatan manusia, (seperti gas buang dari penggunaan kendaraan bermotor, industri, pembakaran, limbah), dan sumber alami (seperti aktivitas gunung merapi, kebakaran hutan, dsb).
Adapun jenis-jenis pencemar udara yaitu karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx), oksida belerang (SOx), kloro fluoro karbon (CFC), partikulat matter (PM), oksida fotokimia, dan emisi hidrokarbon (HC).
Pencemaran udara akan memberi dampak negatif bagi kesehatan (kanker paru-paru, iritasi mata, asma atau gangguan pernafasan), tanaman (gangguan pada pertumbuhan dan kerusakan pada tanaman) , hujan asam (merusak tanaman, menganggu kualitas air, merusak material bangunan, dsb), efek rumah kaca (pencairan es di kutub, perubahan iklim), dan kerusakan lapisan ozon (kerusakan pada kehidupan di bumi).


DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Rukaesih. (2004). Kimia Lingkungan. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Anonymous. 2002. Pencemaran Udara. http://id.wikipedia.org/wiki/pencemaran_udara.
Aryulina, Diah. 2004. Biologi SMA Kelas 1, Esis. Jakarta: Erlangga.
Darmono.(2001. Lingkungan Hidup dan Pencemaran. Jakarta: UI Press.
Fardiaz, Srikandi. 1992. Polusi Air dan Udara. Yogyakarta: Kanisius.
Godam64. 2006. Pencemaran Udara pada Lingkungan Hidup Sekitar Kita. http://organisasi.org/ilmu-pengetahuan.
Institut Kesehatan Kobe. Dampak Pencemara Udara terhadap Kesehatan Manusia. http://www.foxitsoftware.com.
Liem. 2004. Advokasi Pencemaran Udara. http://www.walhi.or.id/pencemaran udara.
Melinda. 2008. Pencemaran Udara. http://gogreenindonesia.blogspot.com.
Mer. 2003. Pencemaran Udara Ancam IQ Anak. http://www.sinarharapan.co.id.
Sudrajat, Agung. 2005. Pencemaran Udara Suatu Pendahuluan. http://io.ppi-jepang.org/article.php.

Al-Qur`an dengan ilmu-ilmu eksakta

Al-Qur’an dengan ilmu-ilmu Eksakta 
1. Ilmu kesehatan Anak. 
Dalam pidato pengukuhan gelar Guru Besar mata pelajaran ilmu kesehatan dan anak pada fakultas Kedokteran Universitas Airlangga di Surabaya, Prof. dr. Haroen Noerasid menyampaikan bahwa dalam keadaan diare sekalipun seorang bayi tetap boleh minum air susu ibu (ASI). Karena air susu ibu merupakan susu alamiah yang paling baik terutama untuk bayi yang baru lahir, lebih-lebih bila bayi tersebut prematur. Dengan menyusu pada ibunya, bayi yang baru lahir mendapat air susu ibu yang mengandung colostrum, yang mengakibatkan bayi tersebut jarang terserang infeksi, terutama infeksi pada usus. Pengamatan membuktikan bahwa air susu ibu yang diterima bayi akan melindungi bayi tersebut dari infeksi usus dan anggota badan lainnya. Selanjutnya dr. Haroen Noerasid yang mengepalai Laboratorium/UPF Ilmu Kesehatan anak dan kepala seksi gastroenterologi anak RSUD dr. Soetomo Surabaya tersebut menjelaskan bahwa air susu ibu tidak perlu diragukan baik harganya maupun faedahnya. Air susu ibu adalah susu yang paling gampang diperoleh, kapan saja dan dimana saja. Lebih instant dari susu yang manapun juga serta dapat diberikan secara hangat dengan suhu yang optimal dan bebas kontaminasi. Statistik menunjukkan bahwa morbiditas (angka keadaan sakit pada suatu tempat) karena infeksi pada saluran pernafasan dan pencernaan bayi yang diberi susu ibu, lebih jarang dan sedikit terjadi dibandingkan dengan bayi yang diberi susu formula, oleh karena sering tercemar atau tidak memenuhi kebutuhan. Di Philipina, sejak digalakkannya promosi air susu ibu, yang dilaporkan CLAVANO pada tahun 1981 dengan rawat gawat dan larangan kampanye susu formula, dirumah -rumah sakit dijumpai penurunan yang dramatis kejadian infeksi (terutama diare) dari 15% menjadi 1.5%. Dari segi lain, pemberian air susu ibu juga menguntungkan bagi ibu-ibu, oleh karena berfungsi untuk merenggangkan kelahiran anak. (Prof. Dr. Haroen Noerasid. Penanggulangan Diare pada anak dalam rangka pelaksanaan sistem kesehatan nasional, Unair Surabaya 1986 hal. 11 s/d 12). Segala apa yang diuraikan oleh dr. Haroen tersebut diatas bersesuaian dengan pernyataan Al-Qur’an yang telah diturunkan empat belas abad yang lalu. Kendati Nabi Muhammad Saw tidak pernah kuliah pada satu fakultas kedokteranpun atau melakukan penelitian di laboratorium kesehatan, bahkan sebagaimana diketahui beliau dikenal sebagai seorang yang ummi sama sekali. Selain dari itu, Al-Qur’an juga menentukan lamanya seorang bayi menyusu dengan air susu ibu, dan kemungkinan bagi bayi untuk disusukan kepada ibu-ibu lain sebagaimana dinyatakan dalam ayat berikut : “Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan pernyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang itu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu bila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertaqwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. 2:233) Agama Islam memberikan penghormatan besar kepada para ibu-ibu susuan ini, bahkan bila telah sama-sama dewasa, anak kandung dari ibu yang pernah menyusukan seseorang, maka tidak boleh menikah dengan sianak yang pernah disusukan tersebut. Sejarah Islam mencatat bagaimana Nabi Muhammad Saw menghargai saudara-saudaranya sesusuan, dan menganggap mereka sebagai saudara kandung (Hamzah, Singa Gurun Pasir adalah salah satunya). Hubungan2 Al-Qur’an dengan ilmu pengetahuan ini yang menjadikan salah satu bukti bahwa Al-Qur’an bukan berasal dari karangan Nabi Muhammad Saw tetapi berasal dari Allah Swt, Tuhan semesta alam sebagai sumber segala ilmu. Lebih jauh hak tersebut memperbanyak pemikir Islam semakin yakin dan semakin mempertebal keimanan dan keislaman. Ayat-ayat lain selain ayat 233 Surah Al-Baqarah tersebut tentang ASI dan penyapihan adalah sbb : “Dan Kami cegah Musa dari menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusui (nya) sebelum itu; maka berkatalah saudara Musa: “Maukah kamu aku tunjukkan kepadamu ahlul bait yang akan memeliharanya untukmu dan mereka dapat berlaku baik kepadanya?” (QS. 28:12) “…kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak)mu untukmu maka berikanlah kepada mereka upahnya; dan musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu), dengan baik; dan jika kamu menemui kesulitan maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya.” (QS. 65:6) “Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula).Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan…” (QS. 46:15) “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibubapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (QS. 31:14) Nabi Muhammad Saw didalam menjalankan misi kenabiannya, telah diberi oleh Allah beberapa mukjizat. Sebab mukjizat itu perlu dimiliki oleh setiap nabi untuk menunjukkan kekuasaan Allah kepada orang-orang kafir yang menentangnya. Namun semua mukjizat itu atas izin Allah, bukan buatan nabi itu sendiri, bahkan mukjizat yang telah diberikan kepada nabi Muhammad Saw adalah paling unggul dibanding mukjizat para nabi sebelumnya. Tetapi, bagaimana juga, Islam melarang melebihkan atau mengkultuskan nabi Muhammad Saw dari nabi-nabi sebelum beliau. Mukjizat itu ada dua macam : 
1. Mukjizat Hissiyah
Mukjizat ini mudah ditangkap oleh indera manusia.
Mukjizat semacam ini diberikan oleh Allah kepada semua nabiNya. Nabi Muhammad Saw juga menerima mukjizat jenis ini. Seperti tongkat Musa bisa berubah menjadi ular raksasa dan bisa membelah laut. Nabi Ibrahim tidak hangus ketika dibakar oleh kaumnya, Nabi Isa putra Maryam dapat memberi makan banyak orang yang kelaparan hanya dengan beberapa potong roti dan seekor ikan. Nabi Muhammad Saw dapat memberi minum ratusan kaum Muslimin yang sedang kehausan, dengan memancarkan air dari tangannya yang mulia itu, membuat makanan tidak pernah habis ketika dimakan oleh banyak sahabatnya didalam beberapa kali pertemuan, dsb. Mukjizat seperti ini mudah dilihat oleh mata kepala tanpa ilmu apapun. 
2. Mukjizat Maknawiyah atau Aqliyah
Mukjizat ini hanya bisa diketahui oleh orang-orang yang berilmu atau intelektual, yang ini hanya diberikan kepada Nabi Muhammad Saw. Dan yang mampu menilai keagungan mukjizat ini hanyalah orang-orang yang memiliki disiplin ilmu pengetahuan atau orang yang mau mencari sosok kebenaran itu dengan menggunakan akal pikirannya untuk berpikir. Beberapa tahun yang lalu, pernah diselenggarakan pameran Islam di London Inggris.
Salah satu benda yang dipamerkan adalah sebuah kaligrafi Al-Qur’an surah Az -Zumar : God created you in the wombs of your mothers,
creation after creation,
in a threefold gloom. Arti bahasa Indonesianya : Allah menciptakan kamu didalam perut ibumu
Tahap kejadian demi tahap kejadian
Didalam gelap yang tiga Lalu masuklah seorang ahli bedah kandungan bangsa Inggris non-Muslim.
Setelah melihat benda-benda yang dipajang, akhirnya ia melihat kaligrafi tersebut.
Ia tidak mengerti huruf kaligrafi itu, tetapi setelah membaca terjemahannya, dia merasa heran dan sangat mengaguminya. Sebagai ahli kandungan, dia mengetahui bahwa bayi yang terdapat dalam rahim ibu dilindungi oleh tiga selaput halus tetapi kuat. Selaput itu adalah Amnion Membrane, Decidua Membrane dan Chorion Membrane. Dokter ini terpesona karena mengetahui bahwa ayat yang dilihat itu diturunkan oleh Allah sekitar 1.400 tahun yang lalu, disaat Eropa dan Amerika masih tenggelam dalam kebodohan. Sedangkan Muhammad yang buta huruf, berkat adanya wahyu itu, bisa menerangkan keadaan bayi dalam kandungan, sebagaimana hasil penemuan para ahli kedokteran dimasa sekarang.
“Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang berbuat demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan.” (QS. 39:6) “Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.”
(QS. 2:2) “(Al-Qur’an) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertaqwa.”
(QS. 3:138) “Tetapi orang-orang yang mendalam ilmunya di antara mereka dan orang-orang mu’min, mereka beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadamu (al-Qur’an)”
(QS. 4:162) “…keterangan-keterangan (mu’jizat) dan kitab-kitab. Dan Kami turunkan kepadamu al-Qur’an, agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka supaya mereka memikirkan”
(QS. 16:44) Ilmu Falak Sesuatu ayat Al-Qur’an diturunkan selain untuk meng-Esakan Allah, juga untuk memberikan peraturan (syari’at) dan untuk lain-lain, diantaranya juga untuk memperkenalkan isi alam raya ini kepada manusia, jauh sebelum para ilmuwan menemukan rahasianya. Hal ini sesuai dengan fungsi penurunan Al-Qur’an & diutusnya nabi Muhammad Saw sendiri yang membawa rahmat kepada seluruh alam : “Dan kamu (wahai Muhammad) sekali-kali tidak meminta upah kepada mereka (terhadap seruanmu ini), itu tidak lain hanyalah pengajaran bagi semesta alam.” (QS. 12:104) “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS. 21:107) “Al-Qur’an ini tidak lain hanyalah peringatan bagi semesta alam.” (QS. 38:87) Dr. Maurice Bucaille, dalam bukunya Bibel, Qur’an dan Sains Modern menyayangkan penterjemahan Al-Qur’an yang kurang memperhatikan segi ilmiahnya. Penterjemahan Al-Qur’an selama ini biasanya hanya cenderung memperhatikan sisi sastranya saja. Sebagai contoh ayat berikut ini : “Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS. 39:5) Kata menutupkan dalam surah Az-Zumar diatas, berasal dari kata ‘Kawwiru’.
Oleh para penterjemah Al-Qur’an di Indonesia kata ‘Kawwiru’ ini diterjemahkan dengan berbagai arti yang beraneka ragam. Berikut menurut masing-masing penterjemah yang berusaha mengartikan kata ‘Kawwiru’ : Menurut Bachtiar Surin dalam ‘Terjemahan Al-Qur’an’ mengartikan ‘Kawwiru’ dengan kata ‘Menyungkupkan’. Departemen Agama RI didalam Al-Qur’an terjemahannya mengartikan ‘Kawwiru’ dengan kata ‘Menutupkan’. Menurut H. Oemar Bakry dalam ‘Tafsir Rahmat’ mengartikan ‘Kawwiru’ dengan kata ‘Mengganti’. Menurut A. Hassan dalam ‘Tafsir Al Furqan’ mengartikan kata ‘Kawwiru’ dengan kata ‘Putarkan’. Menurut H.B. Jassin dalam ‘Bacaan Mulia’ mengartikan ‘Kawwiru’ sebagai ‘Mengalihkan’. Menurut K.H. Ramli dalam ‘Al Kitabul Mubin Tafsir AlQur’an Bahasa Sunda’ mengartikan ‘Kawwiru’ dengan ‘Muterkeun’ atau ‘Ngagulungkeun’ (Dalam bahasa Indonesia berarti memutarkan atau menggulungkan). Menurut Prof. Dr. Hamka dalam ‘Tafsir Al Azhar’ mengartikan kata ‘Kawwiru’ dengan kata ‘Menutupkan’ (sama seperti Depag). Menurut H. Fachruddin HS dan H. Zainuddin Hamidy dalam ‘Al-Quran dan Terjemahan Bahasa Indonesia’ mengartikan kata ‘Kawwiru’ dengan kata ‘Dijadikan-Nya’. Menurut hal-hal tersebut diatas menunjukkan keutamaan Al-Qur’an, yaitu andaikata dalam setiap terjemahan Al-Qur’an tidak ditemukan lagi teks aslinya dalam bahasa Arab, penterjemahan akan semakin menjauh. Tetapi Al-Qur’an walaupun terjemahan disesuaikan dengan cerita, situasi dan kondisi cerita secara fleksibel, orang-orang masih dapat memeriksa masing-masing kata tersebut dengan melihat aslinya, Kitab Suci Al-Qur’an dalam bahasa Arab tersebut, dan menguraikannya secara harfiah. Bucaille menganggap bahwa hanya R. Blachere yang paling tepat menterjemahkan kata ‘Kawwiru’ kedalam bahasa Prancis, yaitu kata ‘Enrouler’ (Menggulung). Memang arti lain daripada kata ini ada, namun arti yang sebenarnya adalah serban bulat yang biasanya dipakai oleh orang-orang Arab dengan menggulungkan kain tersebut berputar-putar kekepala mereka. Jadi sebagaimana kita ketahui bahwa ‘Malam’ disebabkan oleh keadaan bumi membelakangi matahari sehingga gelap, sedangkan ’siang’ disebabkan oleh keadaan bumi menghadapkan tanah tempat kita berpijak kepada matahari sehingga terang benderang. Pergantian2 siang dan malam berputar-putar ini diibaratkan serban orang Arab yang berputar-putar dikepala, ini tampak terlihat bila kita berada pada pesawat ruang angkasa yang sedang meninggalkan ataupun sedang kembali kebumi. Dengan begitu, melalui potongan ayat 5 Surah Az-Zumar yang berbunyi : ‘…. Dia menggulungkan malam atas siang dan menggulungkan siang atas malam….” Seakan-akan Allah Swt menjelaskan kepada umat manusia bahwa :
 1.Bumi berotasi (berputar) pada sumbunya 2. Bumi bulat adanya Sebab apabila saja terjadi misalnya kejadian bumi tidak bulat ataupun bumi tidak berotasi pada sumbunya, maka salah satu hal tersebut terjadi, maka sebagai tempat dipermukaan bumi yang berada di Khatulistiwa sekalipun akan mengalami keadaan malam berkepanjangan, sebaliknya lokasi yang tegak lurus dengan tempat tersebut akan mengalami keadaan siang berkepanjangan. Lebih jauh mengenai rotasi bumi pada sumbunya ini dijelaskan dalam Surah An-Naml 88: “Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagaimana jalannya awan….” (QS. 27:88) Terjadinya malam berkepanjangan atau siang berkepanjangan seperti yang telah kita uraikan, adalah karena apabila terjadi tidak adanya rotasi salah satu planet pada sumbunya, sehingga dapat terus menerus melihat matahari, atau terus menerus membelakangi matahari, atau juga terus menerus menyamping terhadap matahari, tergantung posisinya dalam membuat gerakan melingkar (edar) pada matahari. Hal ini tentu membuat sisi yang menghadap matahari terus menerus akan kering kerontang dengan suhu asngat tinggi, sebaliknya sisi yang membelakangi matahari terus menerus akan dingin membeku dengan suhu rendah (Menurut penelitian planet Venus mengalami keadaan seperti ini). Semua peristiwa diatas dengan terperinci sudah diceritakan dalam Al-Qur’an surah 28 ayat 71 sampai dengan 73 sbb : 71. Katakanlah: “Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu malam itu terus-menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan sinar terang kepadamu maka apakah kamu tidak mendengar?” 72. Katakanlah: “Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu siang itu terus-menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu yang kamu beristirahat padanya, Maka apakah kamu tidak memperhatikan?” 73. Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.
(QS. Al-Qashash 71-73) Bumi Berbicara mengenai bumi, maka sama seperti pokok-pokok yang dibicarakan mengenai penciptaan benda-benda lainnya, ayat yang mengenai bumi ini adalah tersebar diseluruh Qur’an. Untuk mengelompokkannya tidaklah mudah. Untuk terangnya pembahasan ini, pertama kita dapat memisahkan ayat-ayat yang biasanya membicarakan bermacam-macam persoalan akan tetapi ayat-ayat tersebut mempunyai ciri umum, yaitu mengajak manusia untuk memikirkan nikmat-nikmat Tuhan dengan memakai contoh-contoh. Ada lagi kelompok ayat-ayat yang dapat dipisahkan, yaitu ayat-ayat yang membicarakan soal-soal khusus seperti : * Siklus (peredaran) air dan lautan
* Dataran Bumi
* Atmosfir bumi Ayat-ayat yang bersifat umum Ayat-ayat yang mengajak manusia untuk memikirkan nikmat-nikmat Tuhan kepada ciptaan-Nya, mengandung disana sini pernyataan-pernyataan yang baik sekali untuk dihadapkan dengan Sains Modern. Dari segi pandangan ini ayat-ayat tersebut malah lebih penting karena tidak menyebutkan kepercayaan-kepercayaan yang bermacam-macam mengenai fenomena alamiah, yaitu kepercayaan yang digemari oleh manusia pada jaman turunnya wahyu yang sekarang ini terbukti salah oleh Ilmu Pengetahuan dan Tekonologi. Disatu pihak, ayat-ayat itu memajukan ide sederhana yang dapat dimengerti dengan mudah oleh mereka yang diajak bicara oleh Qur’an berhubung dengan kedudukan geografis mereka, yaitu penduduk Mekkah dan Madinah, serta orang-orang Badui di Jazirah Arabia. Dilain pihak ayat-ayat itu menyajikan pemikiran-pemikiran umum yang dapat dimanfaatkan masyarakat luas yang terpelajar disegala tempat dan disegala waktu. Hal ini salah satu hal yang menunjukkan bahwa Qur’an itu suatu buku universil (untuk segala manusia sepanjang jaman). Oleh karena tak ada pengelompokan ayat-ayat tersebut dalam Al-Qur’an, maka ayat -ayat itu kita sajikan menurut urut-urutan Surah. “Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air hujan dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.” (QS. 2:22) “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.”
(QS. 2:164) “Dan Dialah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. Dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang -pasangan, Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.”
(QS. 13:3) “Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran. Dan Kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan (Kami menciptakan pula) makhluk -makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezki kepadanya. Dan tidak ada sesuatupun melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya; dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran tertentu.” (QS. 15:19-21) “Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan yang telah menjadikan bagimu di bumi itu jalan-jalan, dan menurunkan dari langit air hujan. Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam. Makanlah dan gembalakanlah binatang-binatangmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu, terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berakal.” (QS. 20:53-54) “Atau siapakah yang telah menjadikan bumi sebagai tempat berdiam, dan yang menjadikan sungai-sungai di celah-celahnya, dan yang menjadikan gunung-gunung (mengkokohkan)nya dan menjadikan suatu pemisah antara dua laut? Apakah di samping Allah ada Tuhan (yang lain)? Bahkan (sebenarnya) kebanyakan dari mereka tidak mengetahui.” (QS. 27:61) Disini terdapat isyarat kepada stabilitas umum dari pada muka bumi. Kita sudah dapat mengetahui bahwa pada periode-periode permulaan dari pada bumi, maka bumi sebelum dingin tidak stabil. Stabilitas muka bumi tidak mutlak, karena terdapat zone (daerah) dimana gempa bumi sering terjadi. Adapun pemisah antara dua lautan, hal ini merupakan gambaran (image) tentang tidak tercampurnya air sungai dan air laut pada muara -muara yang besar seperti yang akan kita lihat nanti. (Wow… Maha Suci Allah, jauh sebelum manusia sadar bahwa diantara dua lautan itu ada suatu pemisah, Nabi Muhammad Saw yang bahkan tidak pernah berlayar sama sekali berkat petunjuk Allah, dapat menjabarkan sedemikian baiknya mengenai masalah ini). Ada lagi ayat yang menjelaskan hal serupa : “Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing.” (QS. 55:19-20) Muhammad tidak pernah sekolah, meskipun dia orang jenius tetapi apabila tidak pernah mengadakan penelitian atau pengamatan, dia pasti mengetahui apa-apa, kecuali mendapat petunjuk dari Allah Swt. Air laut (Asin) bertemu dengan air tawar, namun keduanya tidak bisa bercampur aduk menjadi satu macam air.
Kebenaran ayat ini terbukti dengan menggunakan ilmu pengetahuan modern.
Bisakah Muhammad mengetahui hal tersebut tanpa petunjuk dari Allah yang Maha Menciptakan ? Mari kita teruskan pembahasan ilmiah kita terhadap ayat-ayat Qur’an ini… “Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezkinya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” (QS. 67:15) “Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya. Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya. Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh, (semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu.” (QS. 79:30-33) Dalam beberapa ayat diatas, pentingnya air serta akibat praktis dari adanya air terhadap tanah dan kesuburan tanah, digaris bawahi. Dalam negeri-negeri bersahara, air adalah unsur nomor satu yang
mempengaruhi kehidupan manusia. Tetapi disebutkannya hal ini dalam Qur’an melampau keadaan geografis yang khusus. Keadaan planet yang kaya akan air, keadaan yang unik dalam sistem matahari seperti yang dibuktikan oleh Sains Modern, disini ditonjolkan. Tanpa air, bumi akan menjadi planet mati seperti bulan. Al-Qur’an memberi kepada air tempat yang pertama dalam menyebutkan fenomena alamiah daripada bumi. Siklus air telah mendapatkan gambaran yang sangat tepat didalam kitab suci ini. Siklus Air dan Lautan Jika pada waktu ini kita membaca ayat-ayat Qur’an yang mengenai air dan kehidupan manusia, ayat demi ayat, semuanya akan nampak kepada kita sebagai ayat-ayat yang menunjukkan hal yang sudah jelas.
Sebabnya adalah sederhana; pada jaman kita sekarang ini, kita semua mengetahui siklus air dalam alam, meskipun pengetahuan kita itu tidak tepat keseluruhannya. Tetapi jika kita memikirkan konsep-konsep lama yang bermacam-macam mengenai hal ini, kita akan mengetahui bahwa ayat-ayat Qur’an tidak menyebutkan hal-hal yang ada hubungannya dengan konsep mistik yang tersiar dan mempengaruhi pemikiran filsafat secara lebih besar daripada hasil-hasil pengamatan. Jika orang-orang jaman dulu telah dapat memperoleh pengetahuan praktis yang bermanfaat, untuk memperbaiki pengairan air, walaupun pengetahuan itu terbatas. Dengan cara pemikiran orang dahulu itu, mudahlah bagi seseorang untuk menggambarkan bahwa air dibawah tanah itu dapat diperoleh karena terjadinya gugusan dalam tanah. Orang menyebutkan konsep Vitruvius Polio Marcus yang pada abad 1 SM mempertahankan ide tersebut di Roma. Dengan begitu, selama beberapa abad, dan juga setelah Qur’an diwahyukan banyak orang yang mengikuti ide yang salah tentang regime air. Konsepsi tentang siklus air yang jelas untuk pertama kali diutarakan oleh Bernard Palissy pada tahun 1580. Konsepsi ini mengatakan bahwa air dibawah tanah asalnya dari infiltrasi air hujan dalam tanah. Teori ini kemudian dibenarkan oleh E. Mariotte dan P. Perrault pada abad XVII M. Dalam ayat-ayat Qur’an tidak terdapat konsepsi yang salah, malah semakin ilmiah saja. “Dan Kami turunkan dari langit air yang banyak manfa’atnya lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam, dan pohon kurma yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun-susun, untuk menjadi rezki bagi hamba-hamba (Kami), dan Kami hidupkan dengan air itu tanah yang mati (kering). Seperti itulah terjadinya kebangkitan.” (QS. 50:9-11) “Dan kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkan. Lalu dengan air itu, Kami tumbuhkan untuk kamu kebun-kebun kurma dan anggur; di dalam kebun-kebun itu kamu peroleh buah-buahan yang banyak dan sebahagian dari buah-buahan itu kamu makan.”
(QS. 23:18-19) “Dan Kami telah mengirimkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turnkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali -kali bukanlah kamu yang menyimpannya.” (QS. 15:22) Ada dua cara untuk menafsirkan ayat yang terakhir ini, angin yang menyuburkan dapat dianggap sebagai penyubur tanam-tanaman dengan jalan membawa Pollen (benih buah dari tumbuh-tumbuhan lain). Tetapi dapat juga ditafsirkan sebagai ekspresi kiasan yang menggambarkan peranan angin yang membawa awan yang tidak mendatangkan hujan atau awan yang membawa hujan. Peranan ini sering disebut dalam ayat, seperti berikut : “Dan Allah, Dialah yang mengirimkan angin; lalu angin itu menggerakkan awan, maka kami halau awan itu ke suatu negeri yang mati lalu kami hidupkan bumi setelah matinya dengan hujan itu. Demikianklah kebangkitan itu.” (QS. 35:9) “Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan ke luar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hambaNya yang dikehendaki-Nya tiba-tiba mereka menjadi gembira.” (QS. 30:48) “Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab angin itu pelbagai macam buah -buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah -mudahan kamu mengambil pelajaran.” (QS. 7:57) “Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih, agar Kami menghidupkan dengan air itu negeri (tanah) yang mati, dan agar Kami memberi minum dengan air itu sebagian besar dari makhluk Kami, Binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak.”
(QS. 25:48-49) “Dan pada pergantian malam dan siang dan hujan yang diturunkan Allah dari langit lalu dihidupkanNya dengan air hujan itu bumi sesudah matinya; dan pada perkisaran angin terdapat pula tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berakal.”
(QS. 45:5) “Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air di lembah -lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengembang.” (QS. 13:17) “Katakanlah: “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?”. (QS. 67:30) “Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka diatur-Nya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkan -Nya dengan air itu tanaman-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu ia menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.” (QS. 39:21) “Dan Kami jadikan padanya kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air.” (QS. 36:34) Pentingnya sumber-sumber dan diisinya dengan air hujan yang digiring kearah sumber itu digaris bawahi dengan tiga ayat terakhir. Kita perlu memperhatikan hal ini, untuk mengingat konsepsi yang tersiar pada abad pertengahan seperti konsepsi Aristotelis yang mengatakan bahwa sumber-sumber itu mendapat air dari danau-danau dibawah bumi. Dalam artikel ‘Hidrologie’ dalam Encyclopedia Universalis, M.R. Remenieras, Guru Besar pada Ecolenationale du Genie rural, des Eaux et Forets (sekolah nasional untuk pertahanan desa, pertahanan air dan hutan), menerangkan tahap-tahap pokok dari pada hidrologi dan menyebutkan proyek-proyek irigasi Kun0, khususnYa di Timur TEngah. Ia mengatakan bahwa empirisme telah mendahului ide pada waktu itu dan konsepsi -konsepsi yang salah. Kemudian ia meneruskan : Perlu manusia menunggu jaman Renaissance (antara tahun 1400 - 1600) untuk melihat konsep-konsep filsafat mundur dan memberikan tempatnya kepada penyelidikan-penyelidikan fenomena hidrologi yang didasarkan atas pengamatan (observasi). Leonardo da vinci (1452-1519) menentang pernyataan Aristoteles.
bernard PalisSy dalam bukuNya ‘PenyelidIkan yang menGagumkan tentAng watak air dan air mancUr, yang alamIah dan yang Buatan), membErikan interpRestasi yang Benar tentang siklus air dAn khususnya Pengisian sumBer-sumber aiR daripada aiR hujan. Surah Az-Zumar ayat 21 yang menyebutkan bahwa air hujan itu mengarah kepada sumber-sumber air, bukankah ini tepat sekali seperti apa yang ditulis oleh Palissy tahun 1570. Kemudian Al-Qur’an membicarakan butiran-butiran es dalam surah An-Nuur ayat 43: “Tidakkah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatan olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran -butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung -gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu Hampir-hampir menghilangkaN penglihatan.” (QS. 24:43) Lautan Sebagaimana ayat-ayat Qur’an telah memberikan bahan perbandingan dengan ilmu pengetahuan modern mengenai siklus air dalam alam pada umumnya, hal tersebutakan kita rasakan juga mengenai lautan. Tidak ada ayat AL-Qur’an yang mengisahkan mengenai kelautan yang bertentangan dengan ilmu pengetahuan. Begitu juga perlu digaris bawahi bahwa tidak ada ayat Qur’an yang membicarakan tentang lautan menunjukkan hubungan dengan kepercayaan -kepercayaan atau mitos atau takhayul yang Terdapat pada jaman Qur’an diwahyukan. Beberapa ayat yang mengenai lautan dan pelayaran mengemukakan tanda-tanda kekuasaan Tuhan yang nampak dalam pengamatan sehari-hari, dimana semua itu untuk dipikirkan. Ayat-ayat tersebut adalah : “Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan menjadi rezki untukmu; dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah Menundukkan (Pula) bagimu Sungai-sungai.” (QS. 14:32) “Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya Kamu bersyukuR.” (QS. 16:14) “Tidakkah kamu memperhatikan bahwa sesungguhnya kapal itu berlayar di laut dengan nikmat Allah, supaya diperlihatkan-Nya kepadamu sebagian dari tanda-tanda (kekuasaan)-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda -tanda bagi semua orang yang sangat sabar lagi Banyak bersyuKur.” (QS. 31:31) “Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah Kami angkut keturunan mereka dalam bahtera yang penuh muatan, dan Kami ciptakan untuk mereka yang akan mereka kendarai seperti bahtera itu. Dan jika Kami menghendaki niscaya Kami tenggelamkan mereka, maka tiadalah bagi mereka penolong dan tidak pula mereka diselamatkan, kecuali karena Rahmat yang besar dari Kami dan untuk memberikan kesenangan hidup sampai pada waktu tertentu.” (QS. 36:41-44) Pada dini hari para nelayan bertolak kelaut mencari ikan, mereka mengembangkan layar perahunya karena mengharapkan angin darat meniup perahu mereka kelaut. Begitu pula sebaliknya bila mereka hendak pulang, mereka mengembangkan layar perahunya mengharapkan angin laut menghantarkan mereka kedarat. Begitulah pertolongan Allahus Shamad (Allah tempat bergantung segala sesuatu), karena Allah juga Rabbul Mustadh’afin. Peristiwa diatas ini telah dimuat dalam Al-Qur’an dengan manis : “…bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia…” (QS. 2:164) Hal ini terjadi karena memang udara didarat pada siang hari terasa panas, menjadikan udara tersebut memuai (mengembang) sehingga karena kepadatannya udara tersebut bergerak ketempat yang relatif lebih renggang dilaut. Sedangkan panasnya laut pada malam hari membuat udara memuai (mengembang) Sehingga kareNa kepadatannYa pula udara tersebut berGerak ketempaT yang relatiF lebih renggAng didarat, Sesuai sifatnYa. Udara yang bergerak disebut angin, membawa serta awan yang mengundang air atau butir-butir es (bila membatu). Hal ini menjadi keterangan AL-Qur’an pada potongan ayat selanjutnya, sebagai berikut : “…dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi (atmosfir)..” (QS. 2:164) Secara lengkap penulis cantumkan keseluruhan Surah Al-Baqarah ayat 164
Tersebut sbb : “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala Jenis hewan, Dan pengisaraN angin dan aWan yang dikeNdalikan antaRa langit dan bumi (atm0sfIr); sungguh (terdapat) taNda-tanda (keEsaan dan kebEsaran allah) bagi kaum yaNg memikirkan.” (QS. 2:164) Perjalanan awan tersebut dalam ayat diatas adalah merupakan salah satu dari proses siklus air, air yang berasal dari manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan maupun dari alam sekitarnya seperti sungai, danau, kolom, got, selokan, parit, WC dam kamar mandi bergerak dari tempat yang tinggi ketempat yang Relatif lebih rendah, sehiNgga pada akhIrnya sebagiaN bisa sampai kelaut. Dilautlah udara (disamping penguapan pada tempat-tempat lain), uap air diudara berkumpul membentuk awan. Bersama angin gumpalan-gumpalan awan tersebut terbawa, dan oleh kelembaban tertentu (misalnya oleh gunung atau hutan) berubah kembali menjadi bintik-bintik hujan. Peristiwa perjalanan awan lebih lengkap difirmankan oleh Allah dalam Surah An -Nuur 24 ayat 43 berikut ini: “Tidakkah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatan olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran -butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung -gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan.” (QS. 24:43) Ada lagi fakta mengenai lautan untuk diamati, fakta tersebut dapat diambil dari ayat-ayat Qur’an tentang lautan dan fakta tersebut menunjukkan suatu aspek yang khusus. Tiga ayat membicarakan sifat-sifat sungai yang besar jika sungai itu menuang kedalam lautan. Suatu fenomena yang sering kita dapatkan adalah bahwa air lautan yang asin, dengan air sungai-sungai besar yang tawar tidak bercampur seketika. Orang mengira bahwa Qur’an membicarakan sungai Euphrat dan Tigris yang setelah bertemu dalam muara, kedua sungai itu membentuk semacam lautan yang panjangnya lebih dari dari 150 Km, dan dinamakan Syath al Arab. Didalam teluk pengaruh pasang surutnya air menimbulkan suatu fenomena yang bermanfaat yaitu masuknya air tawar kedalam tanah sehingga menjamin irigasi yang memuaskan. Untuk memahami teks ayat, kita harus ingat bahwa lautan adalah terjemahan kata bahasa Arab ‘Bahr’ yang berarti sekelompok air yang besar, sehingga kata itu dapat dipakai untuk menunjukkan lautan atau sungai yang besar seperti Nil, Tigris dan Euphrat. Tiga ayat yang memuat fenomena tersebut adalah sbb : “Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (QS. 25:53) “Dan tiada sama (antara) dua laut; yang ini tawar, segar, sedap diminum dan yang lain asin lagi pahit.Dan dari masing-masing laut itu kamu dapat memakan daging yang segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang dapat kamu memakainya, dan pada masing-masingnya kamu lihat kapal-kapal berlayar Membelah laut supaya kamu Dapat mencari karunia-Nya Dan supaya kaMu bersyukur.” (QS. 35:12) “Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing. Dari keduanya keluar mutiara dan marjan.” (QS. 55:19, 20 & 22) Selain menunjukkan fakta yang pokok, ayat-ayat tersebut menyebutkan kekayaan -kekayaan yang dikeluarkan dari air tawar dan air asin yaitu ikan-ikan dan hiasan badan : Batu-batu perhiasan dan mutiara. Mengenai fenomena tidak campurnya air sungai dengan air laut dimuara-muara hal tersebut tidak khusus untuk Tigris dan Euphrat yang memang tidak disebutkan namanya dalam ayat walaupun ahli-ahli tafsir mengira bahwa dua sungai besar itulah yang dimaksudkan. Sungai-sungai besar yang menuang kelaut seperti Missisipi dan Yang Tse menunjukkan keistimewaan yang sama; campurnya kedua macam air itu tidak terlaksa seketika tetapi memerlukan waktu. Atmosfir Bumi Dalam beberapa aspek yang mengenai langit secara khusus dan yang telah kita bicarakan dalam posting-posting yang lalu, Qur’an memuat beberapa paragraf yang ada hubunnnya dengan fenomena-fenomena yang terjadi dalam atmosfir. Mengenai hubungannya paragraf-paragraf Qur’an tersebut dengan hasil-hasil Sains Modern, kita dapatkan seperti yang sudah-sudah dilain persoalan tidak adanya kontradiksi dengan pengetahuan ilmiah yang sudah dikuasai manusia sekarang tentang fenomena-fenomena yang disebutkan. Ketinggian (Altitude) Sesungguhnya ini adalah pemikiran sederhana terhadap rasa, ‘tidak enak’ yang dirasakan orang ditempat yang tinggi, dan yang akan bertambah-tambah jika orang itu berada dalam tempat yang lebih tinggi lagi, hal ini dijelaskan dalam Surah Al-An’aam ayat 125: “…niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki kelangit….” (QS. 6:125) Bila Muhammad bukan utusan Allah, pasti ia tidak mengetahui bahwa kalau diluar angkasa tidak ada udara yang mengandung oksigen. Benda apapun yang dilemparkan tinggi-tinggi akan jatuh kembali kebumi, begitu juga bila seorang peloncat tinggi meloncar, ia akan jatuh kembali kebumi. Burung dapat terbang karena dengan susah payah harus menggerakkan sayapnya untuk mendorong udara, sekalipun berat badannya cukup ringan. Semua ini karena adanya gaya tarik bumi yang disebut gravitasi.
besar atau keCilnya gaya tArik bumi dipEngaruhi 0leh besar kecilnYa berat jeniS suatu benda. Dengan demiKian semakin Ringan suatu Benda, maka sEmakin kecil Gaya tarik buMi pada benda tersebut, kaRena berat riNgan suatu beNda yang sama v0lumenya diTentukan 0leh besar kecil Berat jenisnyA. “Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dimudahkan terbang di angkasa bebas. Tidak ada yang menahannya selain daripada Allah. sesungguhnya pada yang demikian itu benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang beriman.” (QS. 16:79) “Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat-umat (juga) seperti kamu.” (QS. 6:38) Air yang verat jenisnya lebih besar daripada minyak tanah, selalu berada dibagian bawah bila dicampurkan, karena gaya tarik bumi terhadap air lebih besar dibandingkan minyak tanah. Helium yang ringan mempunyai gaya tarik bumi kecil sekali, sehingga bila dimasukkan kedalam balon mainan anak-anak, balon akan terbang tinggi karena masih banyak udara lain yang berebutan ingin lebih kebumi ditarik bumi. Batu yang dilemparkan keatas akan mengalami perlambatan sampai mencapai puncaknya dengan kecepatan sama dengan 0 (nol). Selanjutnya jatuh kembali kebumi mengalami percepatan.
kecepatan benDa terbesar aDalah pada saAt pertama seWaktu benda jAtuh kebumi aPabila tepat Jatuh dan temPat melempar Sama tinggi dAn tanpa pengAruh lain. Semakin kuat tenaga yang dimiliki untuk melemparkan benda semakin tinggi pula titik puncak yang dicapai. Dan kekuatan yang diperlukan tersebut adalah kekuatan untuk melawan
Gravitasi bumI. Dapat dibayangkan betapa banyaknya tenaga dan kekuatan yang diperlukan untuk melepaskan pesawat luar angkasa meninggalkan atmosfir. Bahkan Challenger yang meledak pada percobaan penerbangan angkasa luar Amerika Serikat, tenaganya melebihi ledakan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki di Jepang pada waktu perang Dunia kedua. Pesawat luar angkasa pertama milik Amerika Serikat yang mencapai bulan, yaitu Apollo 11, memerlukan kekuatan sedemikian besarnya untuk dapat mencapai bulan, sehingga tidak cukup hanya kekuatan ledakan pertama di Cape Kenedy, tetapi beberapa kali harus melepaskan alasnya untuk kekuatan baru. begitu juga LUnix dan S0yuZ miliki Uni S0viet (Rusia). Sejak nuklir ditemukan manusia, para pembuat pesawat luar angkasa semakin bergairah karena kekuatannya dapat dipergunakan lebih maksimal. Benda biasa yang dibakar umumnya menjadi abu, menguap keudara dan sisanya menjadi energi, tetapi nuklir dapat habis seluruhnya untuk menciptakan energi (tenaga) ataupun kekuatan. Begitu besarnya perhatian dan keinginan para ahli luar angkasa, untuk memperoleh kekuatan agar dapat mengimbangi gaya tarik bumi (gravitas), lepas landas keluar angkasa menembus penjuru langit. Ini semua sudah dibicarakan dalam Al-Qur’an : “Hai jama’ah jin dan manusia,jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan”. (QS. 55:33) “Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang ?. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang ?” (QS. 67:3) Listrik di Atmosfir Listrik yang ada diatmosfir dan akibat-akibatnya seperti guntur dan butir-butir es disebutkan dalam beberapa ayat sbb : “Dia-lah yang memperlihatkan kilat kepadamu untuk menimbulkan ketakutan dan harapan, dan Dia mengadakan awan mendung. Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah, (demikian pula) para malaikat karena takut kepada-Nya, dan Allah melepaskan halilintar, lalu menimpakannya kepada siapa yang Dia Kehendaki, daN mereka berbAntah-bantahaN tentang AllAh, dan dia-lAh Tuhan Yang Maha keras sIksa-Nya.” (QS. 13:12-13) Surah An-nur ayat 43. “Tidakkah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatan olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran -butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung -gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu Hampir-hampir menghilangkaN penglihatan.” (QS. 24:43) Dalam dua ayat tersebut digambarkan hubungan yang erat antara terbentuknya awan -awan berat yang mengandung hujan atau butiran-butiran es dan terbentuknya guntur. Yang pertama sangat dicari orang karena manfaatnya dan yang kedua ditolak orang. Turunnya guntur adalah keputusan Allah. Hubungan antara kedua fenomena atmosfir sesuai dengan pengetahuan tentang listrik atmosfir yang sudah dimiliki oleh manusia sekarang. Bayangan Fenomena yang sangat luar biasa dijaman kita, yaitu bayangan dan pergeserannya disebutkan dalam ayat-ayat berikut : “Apakah kamu tidak memperhatikan (penciptaan) Tuhanmu, bagaimana Dia memanjangkan (dan memendekkan) bayang-bayang; dan kalau Dia menghendaki niscaya Dia menjadikan tetap bayang-bayang itu, kemudian Kami jadikan matahari sebagai petunjuk atas bayang-bayang itu.” (QS. 25:45) “Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang dilangit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri ataupun terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayangnya diwaktu pagi dan petang hari.” (QS. 13:15) “Dan apakah mereka tidak memperhatikan segala sesuatu yang telah diciptakan Allah yang bayangannya berbolak-balik ke kanan dan ke kiri dalam keadaan sujud kepada Allah, sedang mereka berendah diri.” (QS. 16:48) Diluar hal-hal yang menunjukkan tunduknya segala ciptaan Tuhan termasuk bayangan, kepada penciptanya Yang Maha Kuasa, dan disamping Tuhan memperlihatkan kekuasaanNya, ayat-ayat Qur’an juga menyebutkan hubungan antara bayangan dan matahari. The End. Taken From : 1.Al-Qur’an Sumber Segala Disiplin Ilmu Drs. Inu Kencana Syafiie
Gema Insani Press Jakarta Indonesia 1996 2. Bibel, Qur’an dan Sains Modern dr. Maurice Bucaille
bulan Bintang - Indonesia 1984 3. Dari Sains ke Stand AlQur’an Dr. Imaduddin Khalil Arista - Indonesia 1993 4. Asal usul manusia menurut Bibel, Al-Qur’an dan Sains Modern Dr. Maurice Bucaille Penerbit Mizan - Indonesia 1996  



Gobalisasi

GLOBALISASI

Kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekadar definisi kerja (working definition), sehingga tergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.

Mitos yang hidup selama ini tentang globalisasi adalah bahwa proses globalisasi akan membuat dunia seragam. Proses globalisasi akan menghapus identitas dan jati diri. Kebudayaan lokal atau etnis akan ditelan oleh kekuatan budaya besar atau kekuatan budaya global.

Anggapan atau jalan pikiran di atas tersebut tidak sepenuhnya benar. Kemajuan teknologi komunikasi memang telah membuat batas-batas dan jarak menjadi hilang dan tak berguna. John Naisbitt (1988), dalam bukunya yang berjudul Global Paradox ini memperlihatkan hal yang justru bersifat paradoks dari fenomena globalisasi. Naisbitt (1988) mengemukakan pokok-pokok pikiran lain yang paradoks, yaitu semakin kita menjadi universal, tindakan kita semakin kesukuan, dan berpikir lokal, bertindak global. Hal ini dimaksudkan kita harus mengkonsentrasikan kepada hal-hal yang bersifat etnis, yang hanya dimiliki oleh kelompok atau masyarakat itu sendiri sebagai modal pengembangan ke dunia Internasional.

Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuknya yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama.

Ciri globalisasi

Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di dunia.
 
Hilir mudiknya kapal-kapal pengangkut barang antarnegara menunjukkan keterkaitan antarmanusia di seluruh dunia
Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).

Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.
Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.


Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah membawa kita pada globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa dunia adalah satu. Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya diri kita turut ambil bagian dalam sebuah dunia yang harus berubah tanpa terkendali yang ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama, perubahan dan ketidakpastian, serta kenyataan yang mungkin terjadi. Sejalan dengan itu, Peter Drucker menyebutkan globalisasi sebagai zaman transformasi sosial. Setiap beberapa ratus tahun dalam sejarah manusia, transformasi hebat terjadi. Dalam beberapa dekade saja, masyarakat telah berubah kembali baik dalam pandangan mengenai dunia, nilai-nilai dasar, struktur politik dan sosial, maupun seni. Lima puluh tahun kemudian muncullah sebuah dunia baru.

Teori globalisasi

Cochrane dan Pain menegaskan bahwa dalam kaitannya dengan globalisasi, terdapat tiga posisi teroritis yang dapat dilihat, yaitu:
Para globalis percaya bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataan yang memiliki konsekuensi nyata terhadap bagaimana orang dan lembaga di seluruh dunia berjalan. Mereka percaya bahwa negara-negara dan kebudayaan lokal akan hilang diterpa kebudayaan dan ekonomi global yang homogen. meskipun demikian, para globalis tidak memiliki pendapat sama mengenai konsekuensi terhadap proses tersebut.

Para globalis positif dan optimistis menanggapi dengan baik perkembangan semacam itu dan menyatakan bahwa globalisasi akan menghasilkan masyarakat dunia yang toleran dan bertanggung jawab.
Para globalis pesimis berpendapat bahwa globalisasi adalah sebuah fenomena negatif karena hal tersebut sebenarnya adalah bentuk penjajahan barat (terutama Amerika Serikat) yang memaksa sejumlah bentuk budaya dan konsumsi yang homogen dan terlihat sebagai sesuatu yang benar dipermukaan. Beberapa dari mereka kemudian membentuk kelompok untuk menentang globalisasi (antiglobalisasi).

Para tradisionalis tidak percaya bahwa globalisasi tengah terjadi. Mereka berpendapat bahwa fenomena ini adalah sebuah mitos semata atau, jika memang ada, terlalu dibesar-besarkan. Mereka merujuk bahwa kapitalisme telah menjadi sebuah fenomena internasional selama ratusan tahun. Apa yang tengah kita alami saat ini hanyalah merupakan tahap lanjutan, atau evolusi, dari produksi dan perdagangan kapital.

Para transformasionalis berada di antara para globalis dan tradisionalis. Mereka setuju bahwa pengaruh globalisasi telah sangat dilebih-lebihkan oleh para globalis. Namun, mereka juga berpendapat bahwa sangat bodoh jika kita menyangkal keberadaan konsep ini. Posisi teoritis ini berpendapat bahwa globalisasi seharusnya dipahami sebagai "seperangkat hubungan yang saling berkaitan dengan murni melalui sebuah kekuatan, yang sebagian besar tidak terjadi secara langsung". Mereka menyatakan bahwa proses ini bisa dibalik, terutama ketika hal tersebut negatif atau, setidaknya, dapat dikendalikan.

Sejarah globalisasi

Banyak sejarawan yang menyebut globalisasi sebagai fenomena di abad ke-20 ini yang dihubungkan dengan bangkitnya ekonomi internasional. Padahal interaksi dan globalisasi dalam hubungan antarbangsa di dunia telah ada sejak berabad-abad yang lalu. Bila ditelusuri, benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal perdagangan antarnegeri sekitar tahun 1000 dan 1500 M. Saat itu, para pedagang dari Tiongkok dan India mulai menelusuri negeri lain baik melalui jalan darat (seperti misalnya jalur sutera) maupun jalan laut untuk berdagang.

Berkas:Mcdonalds oslo 2.jpg 
Fenomena berkembangnya perusahaan McDonald di seluroh pelosok dunia menunjukkan telah terjadinya globalisasi

Fase selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim di Asia dan Afrika. Kaum muslim membentuk jaringan perdagangan yang antara lain meliputi Jepang, Tiongkok, Vietnam, Indonesia, Malaka, India, Persia, pantai Afrika Timur, Laut Tengah, Venesia, dan Genoa. Di samping membentuk jaringan dagang, kaum pedagang muslim juga menyebarkan nilai-nilai agamanya, nama-nama, abjad, arsitek, nilai sosial dan budaya Arab ke warga dunia.

Fase selanjutnya ditandai dengan eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa Eropa. Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda adalah pelopor-pelopor eksplorasi ini. Hal ini didukung pula dengan terjadinya revolusi industri yang meningkatkan keterkaitan antarbangsa dunia. berbagai teknologi mulai ditemukan dan menjadi dasar perkembangan teknologi saat ini, seperti komputer dan internet. Pada saat itu, berkembang pula kolonialisasi di dunia yang membawa pengaruh besar terhadap difusi kebudayaan di dunia. 

Semakin berkembangnya industri dan kebutuhan akan bahan baku serta pasar juga memunculkan berbagai perusahaan multinasional di dunia. Di Indinesia misalnya, sejak politik pintu terbuka, perusahaan-perusahaan Eropa membuka berbagai cabangnya di Indonesia. Freeport dan Exxon dari Amerika Serikat, Unilever dari Belanda, British Petroleum dari Inggris adalah beberapa contohnya. Perusahaan multinasional seperti ini tetap menjadi ikon globalisasi hingga saat ini.

Fase selanjutnya terus berjalan dan mendapat momentumnya ketika perang dingin berakhir dan komunisme di dunia runtuh. Runtuhnya komunisme seakan memberi pembenaran bahwa kapitalisme adalah jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia. Implikasinya, negara negara di dunia mulai menyediakan diri sebagai pasar yang bebas. Hal ini didukung pula dengan perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi. Alhasil, sekat-sekat antarnegara pun mulai kabur.

Reaksi masyarakat
Gerakan pro-globalisasi

Pendukung globalisasi (sering juga disebut dengan pro-globalisasi) menganggap bahwa globalisasi dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi masyarakat dunia. Mereka berpijak pada teori keunggulan komparatif yang dicetuskan oleh David Ricardo. Teori ini menyatakan bahwa suatu negara dengan negara lain saling bergantung dan dapat saling menguntungkan satu sama lainnya, dan salah satu bentuknya adalah ketergantungan dalam bidang ekonomi. Kedua negara dapat melakukan transaksi pertukaran sesuai dengan keunggulan komparatif yang dimilikinya. Misalnya, Jepang memiliki keunggulan komparatif pada produk kamera digital (mampu mencetak lebih efesien dan bermutu tinggi) sementara Indonesia memiliki keunggulan komparatif pada produk kainnya. Dengan teori ini, Jepang dianjurkan untuk menghentikan produksi kainnya dan mengalihkan faktor-faktor produksinya untuk memaksimalkan produksi kamera digital, lalu menutupi kekurangan penawaran kain dengan membelinya dari Indonesia, begitu juga sebaliknya.

Salah satu penghambat utama terjadinya kerjasama diatas adalah adanya larangan-larangan dan kebijakan proteksi dari pemerintah suatu negara. Di satu sisi, kebijakan ini dapat melindungi produksi dalam negeri, namun di sisi lain, hal ini akan meningkatkan biaya produksi barang impor sehingga sulit menembus pasar negara yang dituju. Para pro-globalisme tidak setuju akan adanya proteksi dan larangan tersebut, mereka menginginkan dilakukannya kebijakan perdagangan bebas sehingga harga barang-barang dapat ditekan, akibatnya permintaan akan meningkat. Karena permintaan meningkat, kemakmuran akan meningkat dan begitu seterusnya.

Beberapa kelompok pro-globalisme juga mengkritik Bank Dunia dan IMF, mereka berpendapat bahwa kedua badan tersebut hanya mengontrol dan mengalirkan dana kepada suatu negara, bukan kepada suatu koperasi atau perusahaan. Sebagai hasilnya, banyak pinjaman yang mereka berikan jatuh ke tangan para diktator yang kemudian menyelewengkan dan tidak menggunakan dana tersebut sebagaimana mestinya, meninggalkan rakyatnya dalam lilitan hutang negara, dan sebagai akibatnya, tingkat kemakmuran akan menurun. Karena tingkat kemakmuran menurun, akibatnya masyarakat negara itu terpaksa mengurangi tingkat konsumsinya; termasuk konsumsi barang impor, sehingga laju globalisasi akan terhambat dan -- menurut mereka -- mengurangi tingkat kesejahteraan penduduk dunia.

Gerakan antiglobalisasi
Artikel utama untuk bagian ini adalah: antiglobalisasi
 
Gerakan antiglobalisasi

Antiglobalisasi adalah suatu istilah yang umum digunakan untuk memaparkan sikap politis orang-orang dan kelompok yang menentang perjanjian dagang global dan lembaga-lembaga yang mengatur perdagangan antar negara seperti Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). 

"Antiglobalisasi" dianggap oleh sebagian orang sebagai gerakan sosial, sementara yang lainnya menganggapnya sebagai istilah umum yang mencakup sejumlah gerakan sosial yang berbeda-beda. Apapun juga maksudnya, para peserta dipersatukan dalam perlawanan terhadap ekonomi dan sistem perdagangan global saat ini, yang menurut mereka mengikis lingkungan hidup, hak-hak buruh, kedaulatan nasional, dunia ketiga, dan banyak lagi penyebab-penyebab lainnya.

Namun, orang-orang yang dicap "antiglobalisasi" sering menolak istilah itu, dan mereka lebih suka menyebut diri mereka sebagai Gerakan Keadilan Global, Gerakan dari Semua Gerakan atau sejumlah istilah lainnya.

Globalisasi Perekonomian

Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.

Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik.

Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara lain terjadi dalam bentuk-bentuk berikut:
Globalisasi produksi, di mana perusahaan berproduksi di berbagai negara, dengan sasaran agar biaya produksi menajdi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang memadai ataupun karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia dalam hal ini menjadi lokasi manufaktur global.
 
Kehadiran tenaga kerja asing merupakan gejala terjadinya globalisasi tenaga kerja
Globalisasi pembiayaan. Perusahaan global mempunyai akses untuk memperoleh pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam bentuk portofolio ataupun langsung) di semua negara di dunia. Sebagai contoh, PT Telkom dalam memperbanyak satuan sambungan telepon, atau PT Jasa Marga dalam memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan sistem pembiayaan dengan pola BOT (build-operate-transfer) bersama mitrausaha dari manca negara.
Globalisasi tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional atau buruh kasar yang biasa diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi maka human movement akan semakin mudah dan bebas.
Globalisasi jaringan informasi. Masyarakat suatu negara dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi, antara lain melalui: TV,radio,media cetak dll. Dengan jaringan komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke berbagai belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh : KFC, celana jeans levi's, atau hamburger melanda pasar dimana-mana. Akibatnya selera masyarakat dunia -baik yang berdomisili di kota ataupun di desa- menuju pada selera global.
Globalisasi Perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan nontarif. Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin cepat, ketat, dan fair.

Thompson mencatat bahwa kaum globalis mengklaim saat ini telah terjadi sebuah intensifikasi secara cepat dalam investasi dan perdagangan internasional. Misalnya, secara nyata perekonomian nasional telah menjadi bagian dari perekonomian global yang ditengarai dengan adanya kekuatan pasar dunia.

Kebaikan globalisasi ekonomi
*** Produksi global dapat ditingkatkan

Pandangan ini sesuai dengan teori 'Keuntungan Komparatif' dari David Ricardo. Melalui spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat digunakan dengan lebih efesien, output dunia bertambah dan masyarakat akan memperoleh keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.

*** Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara

Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai pilihan barang yang lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat menikmati barang yang lebih baik dengan harga yang lebih rendah.
Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri

Perdagangan luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara memperoleh pasar yang jauh lebih luas dari pasar dalam negeri.
Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik

Modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara berkembang karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang.
Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi

Pembangunan sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja dikembangkan oleh perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan oleh perusahaan swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali memerlukan modal dari bank atau pasar saham. dana dari luar negeri terutama dari negara-negara maju yang memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam negeri dapat membantu menyediakan modal yang dibutuhkan tersebut.

Keburukan globalisasi ekonomi
**** Menghambat pertumbuhan sektor industri

Salah satu efek dari globalisasi adalah perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang lebih bebas. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara berkembang tidak dapat lagi menggunakan tarif yang tingi untuk memberikan proteksi kepada industri yang baru berkembang (infant industry). Dengan demikian, perdagangan luar negeri yang lebih bebas menimbulkan hambatan kepada negara berkembang untuk memajukan sektor industri domestik yang lebih cepat. Selain itu, ketergantungan kepada industri-industri yang dimiliki perusahaan multinasional semakin meningkat.

**** Memperburuk neraca pembayaran

Globalisasi cenderung menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya, apabila suatu negara tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak berkembang. Keadaan ini dapat memperburuk kondisi neraca pembayaran. Efek buruk lain dari globaliassi terhadap neraca pembayaran adalah pembayaran neto pendapatan faktor produksi dari luar negeri cenderung mengalami defisit. Investasi asing yang bertambah banyak menyebabkan aliran pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar negeri semakin meningkat. Tidak berkembangnya ekspor dapat berakibat buruk terhadap neraca pembayaran.
Sektor keuangan semakin tidak stabil

Salah satu efek penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi (modal) portofolio yang semakin besar. Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana luar negeri ke pasar saham. Ketika pasar saham sedang meningkat, dana ini akan mengalir masuk, neraca pembayaran bertambah bak dan nilai uang akan bertambah baik. Sebaliknya, ketika harga-harga saham di pasar saham menurun, dana dalam negeri akan mengalir ke luar negeri, neraca pembayaran cenderung menjadi bertambah buruk dan nilai mata uang domestik merosot. Ketidakstabilan di sektor keuangan ini dapat menimbulkan efek buruk kepada kestabilan kegiatan ekonomi secara keseluruhan.

**** memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang

Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dlam jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk. Pada akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil dan masalah sosial-ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk.


Globalisasi kebudayaan
 
sub-kebudayaan Punk, adalah contoh sebuah kebudayaan yang berkembang secara global

Globalisasi mempengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat, termasuk diantaranya aspek budaya. Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Baik nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan/psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan.

Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture) telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke berbagai tempat di dunia ini ( Lucian W. Pye, 1966 ).

Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antarbangsa. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antarbangsa lebih mudah dilakukan, hal ini menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan.

Ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan
• Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.
• Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan kemudahan akses suatu individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya.
• Berkembangnya turisme dan pariwisata.
• Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain.
• Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan lain lain.
• Bertambah banyaknya event-event berskala global, seperti Piala Dunia FIFA.